LENSAPUBLIKASI, PEKANBARU. - Sebanyak 21 provinsi termasuk Riau mengambil sikap untuk keluar dari organisasi Serikat Media Siber Indonesia (SMSI).
Langkah ini diambil lantaran organisasi yang berafiliasi ke Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) tersebut tak kunjung terverifikasi juga oleh Dewan Pers.
"SMSI tidak dibubarkan. Tapi sebanyak 21 provinsi termasuk kita menyatakan mundur karena kecewa, SMSI yang sekarang dipimpin Firdaus belum juga terverifikasi sebagai konstituen Dewan Pers. Karena kecewa, 21 provinsi termasuk Riau ikut mendeklarasikan pembentukan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) yang tetap berafiliasi ke PWI," sebut Ketua SMSI Provinsi Riau H Dheni Kurnia pada acara pertemuan dengan pemilik media online di salah satu cafe Jalan Sumatera Pekanbaru, Selasa (11/02/2020) sore.
Dheni Kurnia mengatakan, hal ini merupakan mandat dari 21 provinsi yang sebelumnya telah melakukan pertemuan di Hotel Aryabarito, Banjarmasin, Kalimantan Selatan waktu lalu.
"Pendeklarasian JMSI di Banjarmasin dihadiri Menkominfo, Pengurus PWI Pusat dan beberapa Dewan Kehormatan PWI Pusat. Dengan jumlah 21 provinsi yang mendeklarasikan JMSI, secara kuota telah memenuhi syarat untuk mendirikan organisasi. Karena persyaratan pendirian organisasi menurut Dewan Pers adalah minimal 3/4 provinsi di Indonesia. Berarti kalau 3/4 itu adalah sekitar 20 provinsi. Nah, ini sudah 21. Jadi sudah melebihi. Mayoritas dari 21 yang mendeklarasikan JMSI, dulunya merupakan pengurus SMSI. Artinya, keinginan kita agar SMSI lolos dari verifikasi dewan pers tidak akan pernah tercapai. Jadi, SMSI ini sudah berjalan 3 tahun. Janji pengurus, bahwa pada Hari Pers Nasional 2020 kita sudah lolos verifikasi faktual Dewan Pers. Tapi faktanya, ternyata sekarang sudah tanggal 11 Februari. Hari Pers sudah lewat, SMSI juga belum lolos verifikasi. Hal itu pula, yang menjadi dasar sebagian besar anggota SMSI mundur dan mendeklarasikan JMSI.
Pasca keluar dari keanggotaan SMSI dan mendeklarasikan JMSI Riau, sejumlah mantan pengurus SMSI Riau beserta puluhan pimpinan redaksi media siber sepakat menunjuk beberapa nama menjadi pelaksana tugas (Plt) dalam struktur pengurus inti. Yakni, Dheni Kurnia sebagai Plt Ketua JMSI Riau, kemudian Luzy Diamanda sebagai Plt Wakil Ketua, Bambang Irawan Syahputra sebagai Sekretaris dan Tomy Swastika sebagai bendahara.
Dalam pertemuan yang digelar di salah satu kafe di Pekanbaru, Selasa (11/02/2020) sore itu, seluruh peserta rapat satu suara mempercayakan nama-nama yang ditunjuk untuk menyiapkan segala sesuatu menjelang digelarnya Musyawarah Daerah (Musda) JMSI Riau.
"Alhamdulillah kita telah memilih pengurus sementara sebagai pelaksana tugas. Selanjutnya kita akan menyiapkan Musda untuk memilih struktur pengurus JMSI Provinsi Riau serta menyusun program kerja 5 tahun kedepan," kata Dheni.
Meski belum dapat menyampaikan secara detail kapan waktu pelaksanaan Musda JMSI Riau, Dheni menarget kegiatan itu dapat dilaksanakan dalam dua bulan mendatang.
"Kita targetkan (Musda) bisa dilaksanakan sebulan atau dua bulan setelah pertemuan hari ini. Karena memang ini butuh waktu," bebernya.
Selain melaksanakan Musda, sebut Dheni, Riau juga diminta sebagai tuan rumah penyelenggaran kongres pertama JMSI yang dijadwal pada Juli 2020 mendatang. Dalam Kongres tersebut, nantinya akan dipilih siapa sosok yang bakal menahkodai JMSI
"Pada kongres di bulan Juli 2020 nanti, kita akan memilih Ketua Umum JMSI," sebut Dheni.(*) sumber : Hariantimes.com