LENSAPUBLIKASI, SUNGAI PENUH. Ikatan pemuda pelajar olahraga sungai penuh ( IPPOS) merupakan organisasi tang pertama kali hadir dikota sungai penuh. Selamg beberapa waktu IPPOS mulai fakum dalam kegiatan. Kefakuman IPPOS terpanggil para sesepuh untuk kembali memangkitkan IPPOS mengadakan musyawarah besar keluarga IPPOS bertempat di gedung bulu tangkis sungai penuh minggu 24/02/2020.
Dalam musyawarah besar IPPOS dihadiri para sesepuh juga pemuda pemudi IPPOS. Musyawarah besar keluarga besar IPPOS tersebut sekaligus perombakan kepengurusan dan membuat program program baru dalam kegiatan kegiatan IPPOS nantinya. Adapun anggota IPPOS yang hadir dalam musyawarah besar tersebut dari ratusan anggota hanya beberapa yang ikut hadir dalan musyawarah tersebut.
Dalam sambutan sesepuh IPPOS mengungkapkan " IPPOS ini sudah hampir 70 tahun berdiri dikota sungai penuh. IPPOS satu satunya organisasi yang pertama kali hadir dikota sungai penuh. Terbentuknya IPPOS pertama kali yang didirikan sesepuh yang beranggotakan seingat saya Handi Manan. Sekaligus pengurus IPPOS. Sejarah dalam mendirikan IPPOS ini para sesepuh meneteskan darah
Dalam mendirikan IPPOS selalu mendapat rintangan dan tantangan dalam Huruf IPPOS ini lambang obor dihuruf O. Nama dari IPPOS pun mendapat kecaman dari alim ulama untuk dirobah. Kami pun beserta sesepuh terdahulu mengikuti. Akhirnya selang beberapa minggu dapat surat dari mantan bupati kerinci yang berada dibogor Alm Fauizi Siin meminta jangan dirobah Arti dari IPPOS tetap seperti biasa ikatan pemuda pelajar olahraga sungai penuh.
Sampai saat sekarang arti dari IPPOS tidak pernah berobah. IPPOS terus berjalan dari angkatan pertama sampai angkatan sekarang. Saya selaku sesepuh IPPOS terpilih menjadi ketua IPPOS pada tahun 1970 selama 2 priode menjabat ketua.
Sama sama kita ketahui tidak ada perobahan dalam nama IPPOS. Maju mundur suatu organisasi merupakan hal yang biasa. Namun kemunduran tersebut bukan berarti IPPOS tidak ada. IPPOS tetap ada sampai kapan pun ungkap sesepuh IPPOS.
Lebih lanjut Sesepuh menambahkan. Saya selaku sesepuh IPPOS berharap kepada generasi penerus IPPOS tetap jaga kekompakan jangan mau ditunggagi kaum elit politik. IPPOS tidak ada unsur politik pungkas sesepuh IPPOS.
Disisi lain Hardizal S.Sos selaku pjs ketua IPPOS dalam sambutan menuturkan. " sebagaimana yang telah disarankan para sesepuh IPPOS kepada kami beberapa waktu lalu untuk segera melaksanakan musyawarah besar keluarga IPPOS, atas amanah tersebut kami segera laksanakan dan menyebarkan undangan sebanyak 200 undangan untuk anggota IPPOS namun hanya segelintir yang Hadir.
Sebagaimana yang disampaikan sesepuh IPPOS untuk tidak berpolitik dalam organisasi ini. Sama sama diketahui saya 2 priode pernah menjadi anggota DPRD tidak pernah sekali pun dalam pengurus IPPOS meminta tolong pilih saya. Sama sekali tidak pernah.
Disini saya perlu menjelaskan. Kenapa IPPOS Fakum? Sebenarnya IPPOS tidak fakum juga tidak mati suri. iPPOS tetap ada tetap jaya. Ada saat waktunya IPPOS akan lebih berjaya lagi.
Saat Haspia menjadi walikota sungai penuh beliau selalu beri spot dan dukungan sehingga setiap ada kegiatan dan acara kami selalu Ikut. Begitu juga disaat AJB menjadi walikota juga berikan bantuan bola kaki sebanyak 25 buah. Juga donatur aun lainnya.
Setelah IPPOS tidak mau terlibat dalam politik saat itu juga IPPOS mulai dijauhi. Setiap ada kegiatan Saya diminta menanda tangani proposal saya selaku ketua siap menanda tangani apa pun demi IPPOS. Terus berlarut larut sampai saya diminta menanda tangani SPJ. Saya pun bertanya untuk apa SPJ tersebut. Sudah nampak tidak bisa dipertanggung jawabkan.
Saya pun menyampaikan dalam suatu organisasi harus jelas. Uang masuk dan keluar melalui prosodur yang ada. Saya hanya diminta menanda tangani. Saya pun tidak mau
Nuansa politik pun berjalan di tubuh IPPOS. Bukan saya tidak mau membantu dalam pemilihan walikota pada saat itu. Kami ikut membantu. Perlu saya sampaikan disaat AJB pada priode pertama mencalonkan walikota sungai penuh sampai priode yang kedua kali kami mendukung AJB.
Namun hanya kepentingan sesaat saya pun ditinggalkan. Bagi saya tidak apa bahkan pelaksanaan kegiatan tetap dilaksanakan disini. Itu semua hanya kepentingan pribadi. Saya mempunyai prinsip saya ingin untuk kepentingan bersama kepentingan masyarakat sungai penuh.
Ada pula yang mengatakan IPPOS mau diganti. Bagi saya silahkan saja. Itulah yang terjadi pada IPPOS adanya kefakuman dan mati suri dikarenakan adanya nuansa politik. Dapat dilihat yang hadir sekarang. Dari lebih 200 undangan anggota IPPOS yang diundang hanya sebagian yang hadir. Berarti inilah anggota IPPOS.
Adanya nuansa politik membuat ketakutan anggota IPPOS yang takut menghadiri dalam musyawarah besar ini. Entah takut dinonjobkan atau takut tidak dapat apa apa. Itu dapat kita rasakan saat sekarang ini pungkas Hardizal S.Sos selaku Pjs ketua IPPOS. ( Fc)