LENSAPUBLIKASI, PEKANBARU. Bupati Agam Indra Chatri di Pekanbaru dalam rangka ikut memeriahkan 50 Tahun HUT IKMR ( Ikatan Keluarga Minang Riau ) , disambut dengan acara "batabuah" yang langsung didatangkan dari Matur, Kabupaten Agam, Rabu (26/2/2020) di Purna MTQ.
Sesuai tema acara "Biduak Lalu Kiambang Batauik", Bupati Agam Indra Chatri mengingatkan keluarga besar IKMR untuk selalu menjaga kebersamaan warga minang yang ada di rantau. " Kalau ado selisih-seliiah saketek itu biaso, sia lo urang badunsanak nan ndak batangka, tapi bantuak cabiak-cabiak bulu ayam, paruah juo nan ka manyalasaian," ujar bupati di hadapan warga IKMR yang disamput tepukan riuh rendah.
Indra Chatri berpesan agar di usianya yang ke 50 ini IKMR semakin besar dan kompak agar ada HUT ke 100 tahun. " Jangan terhenti sampai di 50 saja, harus ada ulangtahun-ulangtahun berikutnya," ujar bupati. Karena itu sesama warga IKMR menurutnya jangan sampai terpecah.
Kabag Kesra Pemkab Agam Surya Wendri dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dari pemerintah kabupaten Agam. "Kami manyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada seluruh warga perantau Agam di Riau, yang telah menghadiri dan mendukung pementasan seni budaya rang agam dalam HUT Ke 50 IKMR," ujar Surya.
Sementara Sekjen IKMR Marjoni menyampaikan suka citanya atas kehadiran para "urang kampuang" di pagelaran 50 tahun IKMR. Semangat persaudaraan dari seluruh paguyuban urang minang di rantau Riau menurutnya adalah energi besar bagi IKMR dalam menjalankan misi mempersatukan orang minang yang ada di Riau.
Ketua Iwarko ( ikatan warga Kotobaru ) Irzal Fahri memberikan apresiasi kepada bupati Agam Indra Chatri beserta jajaran yang terlihat merakyat dan membaur dengan warga Agam di perantauan.
" Sungguh luar biasa pak bupati Agam ini. Tak ada jarak dengan masyarakat. Beliau membaur, nyanyi dan berfoto bersama," ujarnya.
Kedepan Irzal berharap Iwarko bisa menjadi bagian dari keluarga besar IKMR," ujar ketua Iwarko ( Ikatan Warga Kotobaru )
HUT 50 Tahun IKMR juga diisi pameran hasil produksi masyarakat minangkabau, termasuk dari kabupaten Agam seperti kerajinan bordiran, songket dan berbagai makanan.
